Kelompok
6:
1.
Al Mario :
12540009
2.
Dwi Wahyuni : 12540034
3.
Anita :
12540013
4.
Arismin :
12540018
5.
David :
12540022
Dosen Pembimbing : Indrawati, S.S, M.Pd.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar isi
....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................... 1
Rumusan
Masalah
....................................................................... 1
Tujuan Penulisan Makalah ............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian
Karya Ilmiah
............................................................... 2
Jenis-jenis
Karya Ilmiah
............................................................... 2
Berfikir
Deduktif dan Induktif
........................................................ 3
Tujuan
Karya Ilmiah
..................................................................... 3
Manfaat
Karya Ilmiah
.................................................................. 3
Sikap
Penulisan Karya Ilmiah
....................................................... 3
Tahap-tahap
Penyusunan Karya Ilmiah
......................................... 4
Konvensi
Krya Ilmiah
.................................................................. 5
Sistematika
Karya Ilmiah
.............................................................. 7
Penggunaan
Bahasa dalam Karya Ilmiah ...................................... 12
Ketentuan
Umum Penulisan Karya Ilmiah
..................................... 13
Ciri-ciri
Karya Ilmiah
................................................................... 13
Syarat
dalam Penulisan Karya Ilmiah
............................................ 14
Keterampilan
Pengetahuan Penulisan
............................................ 14
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................
15
Saran ...........................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................... 16
ii
_________________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalahyang berjudul karya
ilmiah ini dengan baik.
Tidak lupa
kami juga berterima kasih kepada ibu Indrawati,
S.S, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada
kami dalam melancarkan penyusunan sampai penulisan makalah karya ilmiah ini
dengan sebaik mungkin.
Makalah
karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dan diharapkan mampu membantu kami dalam memperdalam strategi untuk
menumbuhkan kreativitas. Selain itu, makalah karya ilmiah ini diharapkan agar
dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca agar mempunyai
kreativitas yang tinggi.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun
perbaikan makalah karya ilmiah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya
pada waktu mendatang.
Palembang, 7 Desember 2012
Pemakalah
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara
umum suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang
dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan
dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan
dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah dan dapat melalui suatu bentuk
demonstrasi. Berbeda dengan karya sastra atau seni, karya ilmiah mempunyai
bentuk serta sifat yang formal karena isinya harus mengikuti
persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan kaidah-kaidah berdasarkan hasil
dari berfikir ilmiah. Ini berarti tidak semua karya tulis dinamakan karya
ilmiah sebab tidak semua proses berfikir adalah berfikir ilmiah.
Tujuan
penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat keterangan, informasi,
dan pikiran secara tegas, dan ringkas. Karya tulis ilmiah dikemukakan
berdasarkan pemikiran, kesimpulan, serta pendapat atau pendirian penulis yang
dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengolah berbagai informasi
sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Karya ilmiah senantiasa bertolak dari
kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
permasalahan yang disajikan. Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan
atau informasi yang bersifat faktual (mengemukakan fakta), hipotesis
(dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan kesimpulan), dan implementatif
(mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Jelaskan
jenis-jenis karya ilmiah?
3. Jelaskan
tujuan penulisan karya ilmiah?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah untuk
memberi latihan ataupun pembelajaran kepada mahasiswa untuk memaparkan secara
sistematis hasil kajian baik melalui experimen ataupun analisa yang diperoleh
dari suatu penelitian. Selain itu akan membuat penulis terlatih mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah ia mesti
membaca dahulu topik yang akan dibahas.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya
ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan fakta ditulis
menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri khusus karya
ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan kebenarannya.
Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif, positif sesuai
dengan fakta di lapangan.
Ada
beberapa jenis karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan
penelitian, tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama
suatu karya tulis yang bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah itu selalu
menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah
berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya ilmiah seperti itu disusun
berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan
dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas.
Jadi tidak semua karya tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.
2.
Jenis-Jenis
Karya Ilmiah
1)
Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat objektif. Makalah menyajikan makalah dengan melalui proses berfikir
deduktif dan induktif. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika
dilihat dari bentuknya makalah adalah bentuk yang paling sederhana di antara
karya tulis ilmiah yang lain.
2)
Kertas
Kerja
Kertas kerja, seperti halnya makalah
kertas kerja juga karya ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang juga bersifat objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih serius
daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam
suatu seminar.
3)
Laporan
Penelitian
Laporan Penelitian
adalah penyampaian hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan berdasarkan jenis dan tujuan penelitian.
4)
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta yang objektif baik berdasarkan
penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(studi kepustakaan). Skripsi ditulis sebagai tugas akhir dalam suatu study di
perguruan tinggi guna melengkapi syarat mendapat gelar sarjana atau diploma.
5)
Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan
baru yang yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan
memperbincangkan pengujian terhadap suatu hipotesis atau lebih ditulis oleh
mahasiswa pascasarjana.
6)
Desertasi
Desertasi adalah karya ilmiah yang
mengemukakan suatu pendapat yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
fakta dan data yang benar dan dengan analisis yang terinci. Desertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan original. Jika temuan
original ini dapat dipertahankan oleh penulis dari sanggahan penguji maka
penulisnya berhak menyandang gelar doktor. Semua jenis karya ilmiah hendaklah
ditulis dengan padat serta disusun secara logis dan cermat.
3.
Berfikir
Deduktif dan Induktif
Berfikir deduktif atau berfikir rasional
merupakan sebagian dari berfikir ilmiah. Dalam logika deduktif menarik suatu
kesimpulan dimulai dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus dengan
menggunakan penalaran atau rasional. Hasil berfikir deduktif dapat digunakan
untuk menyusun hipotesis yakni jawaban sementara yang kebenaranya masih perlu
diuji atau dibuktikan melalui proses keilmuan. Sedangkan
Proses berfikir induktif adalah kebalikan
dari berfikir deduktif yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan
atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Proses
berfikir induktif tidak dimulai dari teori yang beersifat umum tapi dari fakta
atau data khusus berdasarkan pengamatan di lapangan. Data dan fakta hasil
pengamatan disusun, diolah, dikaji, untuk kemudian ditarik makna dalam bentuk
pernyataan atau kesimpulan yang bersifat umum.
4.
Tujuan
Karya Ilmiah
1) Memberi
penjelasan.
2) Memberi
komentar atau penilaian.
3) Memberi
saran.
4) Menyampaikan
sanggahan.
5) Membuktikan
hipotesa atau perkiraan sementara.
5.
Manfaat
Karya Ilmiah
a. Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
b. Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
c. Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan.
d. Meningkatkan
pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
e. Memperoleh
kepuasan intelektual.
f. Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan.
6.
Sikap
Peulilsan Karya ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada
agar karyanya bisa diertanggungjawabkan. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1)
Sikap
ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)
Sikap
kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding
kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan
sebagainya.
3)
Sikap
terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak
diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4)
Sikap
objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya,
tanpa diikuti perasaan pribadi.
5)
Sikap
rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini
terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan
atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat
orang lain.
6)
Sikap
berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau
tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7)
Sikap
menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
7. Tahap-Tahap Penyusunan Karya Ilmiah
Pada dasarnya dalam penyusunan karya ilmiah terdapat
lima tahap antara lain, persiapan, pengumpulan data, pengorganisasian dan
pengonsepan, pemeriksaan, dan penyajian.
i.
Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan pemilihan topic atau
masalah, penentuan judul, dan pembuatan rangka karangan.
a.
Pemilihan Topik atau Masalah
Topik atau masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam
hubungan pemilihan topic yang akan diangkat ke dalam karya ilmiah adalah
penyusun karya ilmiah lebih baik meulis sesuatu yang menarik perhatian dengan
pokok persoalan yang benar-benar diketahui daripada menulis pokok-pokok yang
tidak menarik atau tidak diketahui sama sekali.
b.
Penentuan Judul
Penentuan judul karya ilmiah dapat ditempuh dengan
melontarkan pertanyaan masalah apa,
mengapa, bagaimana, dimana, dan kapan.
Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus digunakan pada penentuan judul.
c.
Pembuatan Rangka Karangan
Rangka karangan disebut juga ragangan. Penyusunan
rangka pada prinsipnya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta
yang kadang berbeda jenis dan sifatnya menjadi kesatuan yang berpautan.
ii.
Pengumpulan
Data
Jika judul karya ilmiah dan rangkanya sudah disetujui
oleh embimbing atau lembaga pendidikan yang bersangkutan penyusun sudah dapat
melakukan pengumpulan data.
Langkah pertama yang harus ditempuh adalah mencari
informasi dari kepustakaan (buku, Koran, majalah, brosur) mengenai hal-hal yang
ada hubungannya dengan topic pembahasan. Informasi diambil intinya dan dicatat.
Di samping pencarian informasi dari kepustakaan penyusun juga dapat langsung
terjun ke lapangan. Akan tetapi, sebelum terjun ke lapangan penyusun meminta
izin kepada pimpinan perusahaan yang akan diteliti. Data dilapangan data
dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, atau esperimen.
iii.
Pengorganisasian
dan Pengonsepan
Jika data sudah terkumpul penyusun menyeleksi dan
mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis,
sifat, atau bentuk. Penulis menentukan data mana yang akan dibicarakan
kemudian. Jadi penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada.
Selanjutnya, penyusun dapat mengonsep karya ilmiah itu sesuai dengan urutan
dalam rangka yang ditetapkan.
iv.
Pemeriksaan
Sebelum mengetik konsep, penyusun memeriksa dahulu
konsep tersebut. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang
berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan
yang dirasa menunjang pembahasan.
v.
Penyajian
Dalam mengetik naskah penyusun hendaknya memperhatikan
segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur
dalam karya ilmiah.
8. Konvensi Karya Ilmiah
i.
Pengantar
Walaupun tiap-tiap perguruan memiliki ketentuan
masing-masing tentang prosedur pembuatan karya ilmiah, pada dasarnya konvensi
penulisannya sama. Konvensi penulisan karya ilmiah itu menyangkut Bentuk Karya
Ilmiah, Bagian-Bagian Karya Ilmiah.
1)
Pembicaraan bentuk karya ilmiah
mencakup
a.
Bahan Yang Digunakan
b.
Perwajahan
c.
Penomoran Halaman
2)
Pembicaraan bagian-bagian karya
ilmiah mencakup
a.
Judul karya ilmiah
b.
Judul bab-bab dalam karya ilmiah
c.
Judul anak bab
d.
Judul tabel, grafik, bagan, gambar
e.
Daftar pustaka
f.
Lampiran
ii.
Bahan dan
Jumlah Halaman
Kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah
sebaiknya kertas HVS yang berukuran kuarto (21,5 x 28 cm2), sedangkan untuk
kulitnya menggunakan kertas yang agak tebal. Kemudian gunakan warna huruf yang
hitam dalam pengetikan.Jumlah karya ilmiah untuk mata kuliah tertentu bias
berkisar antara 10-15 halaman termasuk daftar isi dan daftar pustaka. Jika
dalam skripsi untuk memenuhi syarat ujian diploma atau sarjana tidak kurang
dari 30 halaman.
iii.
Perwajahan
Yang dimaksud perwajahan adalah tata letak unsur-unsur
karya ilmiah serta aturan penulisan unsur-unsur tersebut, yang dikaitkan dengan
segi keindahan dan estetika naskah.
iv.
Penomoran
Halaman
a.
Angka yang Digunakan
Penomoran yang lazim digunakan dalam krya ilmiah
adalah dengan angka romawi yang kecil, besar, dan angka arab. Angka romawi
kecil dipakai untuk menomori halaman judul, halaman yang berisi prakata, daftar
isi, daftar tabel, daftar grafik (jika ada), daftar bagan (jika ada) daftar
skema (jika ada), daftar singkatan dan lambing. Angka romawi besar digunakan
untuk menomori tajuk bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab kesimpulan, angka
arab digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab pendahuluan
sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori nama-nama tabel, grafik,
bagan, dan skema.
b.
Letak Penomoran
Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar bagan daftar skema, daftar singkatan dan lambing menggunakan
lambing menggunakan angka romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah, tepat
ditengah-tengah. Halaman yang bertajuk bab
pendahuluan, bab pembahasan, bab kesimpulan, daftar pustaka, indeks, dan
lampiran menggunakan angka arab yang diletakkan pada bagian bawah, tepat
ditengah-tengah. Halaman naskah lanjutan menggunakan angka arab yang diletakkan
pada bagian atas, tepat ditengah-tengah.
v.
Penyajian
Dalam mengetik naskah penyusun hendaknya memperhatikan
segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur
dalam karya ilmiah.
9. Sistematika Karya Ilmiah
A.
Bagian
Pembuka
1) Kulit Luar/Kover.
a.
Judul
karya ilmiah.
b.
Nama
Penyusun.
c.
Nama
Lembaga Pendidikan.
d.
Nama
Kota.
2) Halaman Pengesahan.
Dalam halaman ini dicantumkan
nama dosen pembimbing, dan
tanggal, bulan, tahun persetujuan.
3) Kata Pengantar
Kata pengantar
dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang penulisan karya ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi
jelas. Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah:
1. Puji syukur kepada Tuhan
2. Keterangan dalam rangka apa karya dibuat
3. Kesulitan atau hambatan yang dihadapi
4. Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu
tersusunnya karya ilmiah
5. Harapan penulis
6. Tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karya ilmiah
4) Daftar Tabel.
Tajuk Daftar
Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan terletak di tengah.
5) Daftar Grafik, Bagan, atau Skema
Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan Daftar Tabel.
6) Daftar Singkatan/Lambang
Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan, atau Skema.
B. Bagian Inti Karangan
I. Bab Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Bagian ini
memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah
tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang dimulai
dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus.
b. Rumusan masalah
Permasalahan
yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan dan ini ada kaitannya dengan
latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini
dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.
c. Tujuan
Bagian ini
mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan tujuan ini ada
kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul.
d. Ruang Lingkup
Ruang lingkup
ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang
berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan
tujuan pembahasan
e. Landasan Teori
Landasan teori
berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Teori ini juga
berguna untuk membantu gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang
sedang diteliti.
f.
Hipotesis
Hipotesis
merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima,
serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada,
pada bab-bab be rikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan
sederhana, serta cukup mencakup masalah yang dibahas.
g.
Sumber data atau kajian pustaka
Sumber data
atau kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya adalah
kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview, seminar,
diskusi, dan sebagainya.
h. Metode dan teknik
1). Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data adalah cara mencari data bagi suatu penulisan, ada yang secara
deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi
pustaka, penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain sebagainya.
2). Teknik Penelitian
Teknik
penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawancara,angket, daftar
kuesioner, dan observasi. Semua ini disesuaikan dengan masalah yang dibahas
3). Sistematika Penulisan
Sistematika
Penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok secara garis besar dari bab I
sampai bab terakhir atau kesimpulan dari
suatu karangan ilmiah. Berdasarkan landasan teori
II. Bab Analisis/Bab Pembahasan
Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah
karangan ilmiah,yaitu masalah-masalah akan dibahas secara
terperinci dan sistematis. Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat
dijadikan dalam beberapa anak bab.
III.
Bab
Kesimpulan dan Saran
Bab
ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya
dengan hipotesis yang sudah dikemukakan.Yang dimaksudkan dengan saran adalah
saran penulis tentang metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian,
atau beberapa saran yang ada hubungannya dengan hambatan yang dialami selama
penelitian.
C. Bagian Penutup
Pada bagian Penutup terdiri dari Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan
Kaki Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki
berkaitan erat dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan karya
ilmiah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan data.
1.
Harus
mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena pengambilan data tanpa
mencantumkan sumber aslinya dapat dikategorikan sebagai penjiplakan atau
plagiat.
2.
Data
yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah ataupun direkayasa.
3.
Pengambilan
data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, baik dari
objektivitas, metode pengumpulan, (jika data diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau angket) maupun
kewenangan pihak pemberi data.
Bagian ini terdiri dari atas daftar pustaka dan catatan kaki.
a. Daftar
Pustaka
Daftar
pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah
disusun. Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai
berikut:
1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir
tulisan.
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah
nama pengarang dibalik.
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu
spasi.
5.
Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang
lainnya dua spasi.
Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan
daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1. Nama Pengarang
a. Penulisan
nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.
1)
Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial.
2) Jika buku disusun
oleh sebuah komisi/lembaga, nama komisi/lembaga
dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan
dimulai dari judul buku.
Contoh: Keraf, Gorys.
1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
b. Penulisan
nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.
1) Nama
pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian.
2) Urutan nama
pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh: Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed.
1991. Seminar Bahasa Indonesia 1968.
Ende-Flores: Nusa Indah.
c.
Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
1) Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan
susunan terbal
2) Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan
dengan singkatan dkk.
Contoh: Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
Bandung: Angkasa. 2. Tahun Terbit
2. Tahun terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda
titik dan diakhiri debgan titik.
Misalnya:
Syahrani, Ridwan.1995.
Mustofa, Z. 1996
3. Judul Buku
Judul digaris bawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal
kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan
konjungsi.
Misalnya:
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik
4. Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan
tanda titik.
Misalnya:
Suhono, Budi. 1991. Ular-ular Berbisa di Jawa.Jakarta.
Yunus, Ahmad. 1999. Ketenagakerjaan. Bandung.
5. Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit, dipisahkan
dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.
Misalnya:
Suhono, Budi. 1991. Ular-ular Berbisa di Jawa.Jakarta: Antarkota
Yunus, Ahmad. 1999. Ketenagakerjaan. Bandung: Karya
Nusantara.
6. Penulisan daftar
pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih
a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul
dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
b. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh: Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah
Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius.
7. Penulisan data pustaka dari sebuah
buku terjemahan
a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar
urutan alfabetis.
b. Keterangan
penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh: Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi
Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.
8.
Data Pustaka dari artikel majalah
a. Judul artikel dan judul majalah diapit oleh
tanda petik.
b. Tidak ada tempat
publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman.
Contoh: Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga
Nirkabel”. Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.
9. Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis,
selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :Pramudianto. ”Penderita dan
Pemulihan Nias”. Dalam Kompas, 2 April 2005, hal 46.
b.
Catatan
Kaki
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan
yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Semua kutipan,
baik langsung maupun tidak langsung dapat dijelaskan sumbernya dalam sebuah
catatan kaki.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki.
1.
Hubungan
catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor penunjukan yang ditempatkan agak ke
atas setengah spasi dari teks.
2. Pemberian nomor urut yang berlaku
untuk tiap bab atau untuk seluruh karangan.
3.
Teknik
pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut.
a. Sediakan tempat secukupnya pada
kaki halaman tersebut.
b. Sesudah baris terakhir dari teks
dalam jarak 3 spasi harus dibuat sebuah garis, mulai dari kiri sepanjang 15
ketikan.
c. Dalam jarak 2 spasi dan garis
dalam jarak 5-7 ketikan dari margin kiri diketik nomor penunjukan.
d. Langsung sesudah nomor, setengah
ke bawah mulai diketik baris pertama dari catatan kaki.
e. Jarak antarbaris dalam catatan
kaki adalah spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki pada halaman yang
sama adalah dua spasi.
Unsur-unsur yang ada dalam catatan kaki dan penulisannya
adalah sebagaiberikut.
1. Pengarang
a. Nama pengarang dicantumkan sesuai
urutan biasa, pada penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup dipergunakan
nama singkat.
b. Bila terdiri dari dua atau tiga
pengarang, semuanya dicantumkan, sedangkan lebih dari 3 orang cukup nama
pertama yang dicantumkan. Nama yang lain digantikan dengan singkatan dkk.
c. Penunjukan kepada sebuah kumpulan
sama dengan no (a) dan (b) ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama
penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma.
d. Jika tidak ada pengarang/editor,
langsung dimulai dengan judul.
2. Judul
a. Semua judul mengikuti
peraturan yang sama dengan daftar pustaka.
b. Sesudah catatan kaki pertama,
penyebutan sumber yang sama digantikan dengan Ibid., Op.cit., Loc.cit..
c. Sesudah penunjukan pertama sebuah
artikel dalam majalah atau harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul
majalah atau harian tanpa judul artikel.
3. Data Publikasi
a. Tempat dan tahun penerbitan
dicantumkan pada referensi pertama dan ditempatkan dalam tanda kurung dan
dipisahkan dengan tanda koma, misalnya (Jakarta, 2005).
b. Majalah harus dicantumkan nomor
jilid dan nomor halaman, tanggal, bulan dan tahun. Semua keterangan dapat
ditempatkan dalam kurung.
c. Data publikasi sebuah harian
terdiri dari hari, tanggal, bulan, tahun, dan nomor halaman. Penanggalan tidak
ditempatkan dalam kurung.
10.
Penggunaa
Bahasa dalam Karya Ilmiah
Dalam penulisan karya Ilmiah memiliki
Syarat –syarat Kebahasaan
a. Baku
Struktur bahasa
yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah, dan
penulisan sesuai dengan kaidah ejaan.
b. Logis
Ide atau pesan
yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
c. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur
secara pasti.
d. Tepat
Ide yang
diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis
dan tidak mengandung makna ganda.
e. Denotatif
Kata vang
digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan
karena sifat ilmu itu objektif
f. Ringkas
Ide dan gagasan
diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata
seperlunya, tidak berlebihan. tetapi isinya bernas.
g. Runtun
Ide diungkapkan secara
teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam
paragraf.
11.
Ketentuan Umum Penulisan Karya Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan
yangmenyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi,
dan laporan penelitian.
Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan
karangan ilmiah:
1. Kertas yang digunakan untuk
mengetik karangan adalah kertas HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk
kulitnya, digunakan kertas yang agak tebal.
2. Pengetikan menggunakan huruf tegak
dan jelas (misalnya, Times New Roman) dengan
ukuran 12.
3. Menggunakan
tinta berwarna hitam.
4. Batas-batas pengetikan:
a. pias atas 4 cm;
b. pias bawah 3 cm;
c. pias kiri 4 cm; dan
d. pias kanan 3 cm.
12.
Ciri-ciri
Karya Ilmiah
Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan
berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah
mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:
a) Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga
setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek
(memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.
b) Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau
penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi
maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak,
membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c) Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis
apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan
bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
d) Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang
digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan
suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud
membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
e) Menyajikan
fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah
harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan
yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti
orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan
marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
f)
Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias
hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
g)
Bahasa yang digunakan adalah ragam
formal/baku.
13.
Syarat
Penulisan dalam Karya Ilmiah
1.
Penulisannya berdasarkan hasil penelitian
2.
Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan
fakta
3.
Karangan mengandung masalah yang sedang
dicarikan pemecahannya
4.
Baik dalam penyajian maupun dalam
pemecahan masalah digunakan metode tertentu
5.
Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur dan cermat
6. Bahasa
yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga
tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir
14.
Keterampilan dan Pengetahuan Penulis
1.
Memahami Masalah yang diteliti & dibahasnya
2.
Memahami Metode Penelitian
3.
Mengerti Teknik Penulisan Karangan Ilmiah
4.
Mengerti penguasaan bahasa yang baik
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Karya
ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan fakta ditulis
menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri khusus karya
ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan
kebenarannya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif,
positif sesuai dengan fakta di lapangan.
Ada
beberapa jenis karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan
penelitian, tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama
suatu karya tulis yang bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah itu selalu
menyajikan suatu hasil kegiatan penelitian tentang suatu pokok masalah
berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya ilmiah seperti itu disusun
berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan
dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas.
Jadi tidak semua karya tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.
2.
SARAN
Penulis menyadari
bahwa penyusunan makalah karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun
perbaikan makalah karya ilmiah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna
untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya
pada waktu mendatang.
_______________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Arivin, E. Zaenal. 1987. Petunujuk Praktis
Penyusunan Karya Tulis. Jakarta: PT Grasindo.
Sikumbang, Abdul Razak. 1981. Penulisan Karangan
Ilmiah. Padang: FKSS, IKIP Padang.
Sudjiman, Panuti dan Dendy Sugono,
Editor. 1986. Diktat. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:Kelompok 24.
_________________________________________________________________________________