MAKALAH TAUHID
DAFTAR ISI
I.
Kata
Pengantar ............................................................. i
II. Daftar Isi
.......................................................................
ii
III. Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
.............................................................
1
Rumusa Masalah
..........................................................
1
IV. Bab II Pembahasan
A. Pengertian
Ilmu Tauhid
.............................................
2
B. Pentingnya
mempelajari Ilmu Tauhid
......................... 2
C. Nama-nama
lain dari Ilmu Tauhid .............................
3
D. Dasar-dasar
kajian Tauhid
........................................
3
1. Iman,Islam,dan
Ikhlas ........................................ 3
2. Tauhid
Uluhiah, Rububiah, Dzat, Sifat Af ‘al, dan Tauhid Asma ....
3
3. Penyakit-penyakit
Tauhid ...................................
3
E. Hubunga antara Iman dengan Ibadah dan
Akhlak/Moral dalam segala aspek kehidupan ..
12
F. Aqidah As-Shahiha dan Al-Bathilah ........................
12
G. Pokok Aqidah Islm dan AL-Bathilah .....................
13
H. Sejarah
munculnya persoalan teologi dan sekte-sekte dalam Islam Khowarji, Marjilah, Jabariah, Syiah, Asy’ariah dan Maturidiah
........................................... 14
I. Pendapat
Ulama Salaf dann Kholaf tentang persoalan Teologis yang ada hubungan dengan
kajiann ilmu Tauhid
.......................................................................... 15
1V. Bab III Penutup
1. Kesimpulan
..........................................................
16
2. Kritik
dan Saran ...................................................
16
V. Daftar Pustaka
..........................................................
17
KATA PENGANTAR
Pertama-pertama aya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan
rahmat dn inayah-Nya telah dapat saya selesaikan susunan makalah yang berjudul
“ILMU TAUHID” untuk pelajar dan umat Islam pada umumnya.
Sebagaimana kta ketahui,Ilmu Tauhid merupakansuatu
imu yang sangat penting didalam agama islam. Sebab, Ilmu Tauhid adalah sebagian
dari tanda-tanda agama sejati dan murni yang diturunkan Allah Yang Mahakuasa
dan Mahabijaksan. Tanpa mengetahui Ilmu Tauhid, kita tidak akan mengetahui
tujuan hidup yang sebenarnya. Sebab, seorang hamba harus tahu benar, siapa yang
harus disembah, dan dimana kita berdiam setelah mati. Apakah akan berdiam
ditempat yang meyenangkan , atau ditempat yg menyedihkan. Semuanya, tentu
tergantung si hamba sendiri. Bagaimana
ia mempergunakan kesempatan hidup ini, dan bagaiamana memanfaatkan kehidupan
ini dengan sebaik-baiknya. Sebab ia, megetahui, ketika dilahirkan dirinya dalam
keadaan fitrah (suci), dan kembalinya pun harus dala keadaan fitrah agar dapat
berdiam di tempat yang fitrah pula, yakni surga.
Oleh karena itu, seorang Muslim seharusnya
mempelajari Ilmu Tauhid, agar memahami betul sifat-sifat wajib bagi Allah SWT,
sifat-sifat mustahil, serta wenang bagi-Nya. Untuk mengetahui secara mendalam,
saya persilakan menyimak buku ini. Mudah-mudahan buku ini memberikan manfaat
dunia dan akhirat bagi para pembaca dan kaum Muslimin pada umumnya, dan bagi
penyusun khususnya.
Palembang, 28 November 2012
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepercayaan
sesuatu agama merupakan pokok dasarnya. Islam sebagai agama yang mengingkari
agama-agama Yahudi dan Nasrani serta agama-agama Berhala merasa perlu untuk
menjelaskan pokok dasar ajarannya dan segi-segi dakwah yang menjadi tujuannya,
al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad saw banyak berisi pembicaraan tentang
Wujud Tuhan, Keagungan, dan ke Esaan-Nya. Qur’an terutama menyebutkan untuk
sifat-sifat Tuhan yang banyak sekali dan sebagian lagi menyatakan macam-macam
hubungan dengan makhluknya seperti mendengar, melihat, Maha adil, menciptakan,
memberi rijki, menghidupkan, mematikan dan sebagainya.
Ilmu tauhid belum dikenal pada masa Nabi Muhammad
saw dan sahabat-sahabatnya melainkan baru dikenal pada masa kemudiannya,
setelah ilmu-ilmu keislaman satu persatu muncul dan setelah orang banyak suka
membicarakan alam ghaib atau metafisika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksdu dengan
ilmu tauhid ?
2. Apa saja yang dibahas dalam ilmu tauhid ?
3. Bagaimana hukumnya memperlajari ilmu tauhid
BAB 2
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN ILMU TAUHID
Tauhid adalah mengesakan Allah
dengan beribadah kepedaNya semata. Tauhid secara bahasa berasal dari kata
“wahhada – yuwahhidu-Tauhidan” yang artinya menjadikan sesuatu satu/tunggal/Esa.Tauhid
secara istilah syar’i tauhid berarti mengesakan Allah dalam hal
mencipta,menguasai, mengatur dan mengiklaskan peribadahan hanya kepada-Nya,
meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya. Menurut istilah Agama Islam Ilmu Tauhid dalah segala pikiran dan teori berikut
dalilnya yang menjurus kepada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu. Menurut kaidah
atau definisi para ahli Ilmu Tauhid ialah Ilmu yang membahas segala kepercayaan
keagamaan dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan.
Jadi
Ilmu tauhid itu sendiri adalah ilmu yang membahas pengokohan
keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti
kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan atau ilmu yang di sebut
tentang mengESAkan Allah.
II.
PENTINGNYA
MEMPELAJARI ILMU TAUHID
Ilmu tauhid adalah ilmu yang
paling penting bagi tiap-tiap Muslim. Karena bahasan ilmu tauhid ini menyangkut
akidah Islam. Sedangkan akidah dalam Islam merupakan pondasi bagi keberagamaan
seseorang dan benteng yang kokoh untuk memelihara akidah Muslim dari setiap
ancaman keraguan dan kesesatan. Mempelajari
ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia
betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di
atas agama yang benar. Kita
seringkali mendengar terjadinya berbagai penyimpangan dalam berpikir, berkata
dan bertindak. Hal itu terjadi karena jauhnya pemahaman yang
benar terhadap dasar-dasar akidah Islam dan masalah-masalah keimanan.
Mempelajari ilmu Tauhid sebagai ilmu yang mempelajari pokok-pokok agama yang
sangat penting itu hukumnya wajib. Sebab dengan mempelajari ilmu tauhid kita akan
mengetahui yang baik dan yang buruk.
Para ahlii membagi Tauhid 2 bagian :
1) Tauhid
Ilmu/teori ialah membicarakan segala sifat kesempurnaan yang Wajib .Muatahill,
dan Jaiz bagi Allah. Tujuan Tauhid Ilmu/Teori yaitu untuk menetapkan kepercayaan
dengan metode berfikir dan membela kepercayaan dengan meghilangkan kereaguan
sekaligus memantapkan hati orang yang beariman itu.
2) Tauhid
Qoshdi ialah MengEsa-kan Allah dan mengakui hanya Allah sajalah yang dituju
dalam ibadah.
Jadi tujuan mempelajari ilmu tauhid
ini ialah agar kita memperoleh kepuasan hati dan kebahagian hidup didunia dan
diakhirat, sebagaimana yang dicita-citakan, dan kemudaian agar kita terhindar
dari pengaruh akidah-akidah yanng menyesatkan.
III.
NAMA
LAIN DARI ILMU TAUHID
a)
Ilmu Aqo’id adalah Ilmu yangl dipercayai
oleh hati. Maksudnyda Ilmu yang berusaha untuk membawa manusia kepada akidah atau
kepercayaan yang benar, sehingga terjauh dar i syirik (terlihat) dan khofi
(tersembunyi).
b) Ilmu Ushuluddin dalah ilmu yang mempelajari
tentang pokok-pokok agama ilmu yang membahas
pokok-pokok (dasar) agama, yaitu akidah, tauhid dan Itikad (keyakinan) tentang
rukun Iman yang enam
c)
Ilmu
Kalam adalah ilmu yang membahas tentang masalah
ketuhanan maksudnya yaitu ilmu yang membicarakan tentang wujud Allah,
sifat-sifat yang wajib
membahas tentang masalah ada pada-Nya,
sifat-sifat yang mustahil bagi-Nya, dan sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya.
d)
Teologi Islam adalah Ilmu yang
mempelajari tentang kenyataan-kenyataan dan gejala segala agama yang juga membicarakan
tentang hubungan manusia dengan Tuhannya.
IV.
DASAR-DASAR KAJIAN ILMU TAUHID
Ilmu Tauhid memiliki dasar-dasar
Ilmu Tauhid yaitu:
1.1 Iman
Secara harpiah iman berasal dari
bahasa Arabb ‘AA-MANA-YUKMINU-IMAANAN’
maksudnya adalah Iman adalah meyakini Allah secara pasti tanpa keraguan
sedikitpun. Iman
adalah tashdiq (membenarkan/meyakini)
di dalam hati akan
wujud Allah dan keberadaan nabi atau rasul Allah. Denagan
kata lain Iman juga dapat diartikan yaitu
Tashdiq/membenarkan dengan hati
(maksudnya adalah menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), mengikrarkan/pengakuan
secara lisan (mengucapkan 2 kalimat
syahadat), dan mengamalkan dengan anggota tubuh (maksudnya mengamalkanya dalam bentuk ibadah)
1.2 Islam
Islam adalah Tunduk dan patuh kepada-Nya serta
menuaikan semua ajaran yang dibawah oleh Nabi Muhammad SAW . Surah Al-Imran 19 “Sesungguhnya agama yang diridhai disisi
Allah hanyalah Islam ,Tiada berelisih orang-orang yang telah diberi Alkitab
kecuali sesudah datang pengetahuan kepada meraka karena kedengkian diantara
mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya
Allah sangat cepat hisab-Nya.
Menurut
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam kitabnya
al-Ushul atstsalasah, Islam merupakan Ilmu Tauhid.Maksudnya adalah
Berserah kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan atas segala perintah dan
larangan-Nya serta membebaskan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang
berbuat syirik
1.3 Ikhsan
Ikhsan adalah Kebaikan yang timbul dari dalam
hati nurani yang tidak memiliki sedikitpun rasa pamrih dalam melakukan
kebaikan.
2.1 Tauhid
Secara rinci
Tauhid terbagi menjadi 9 macam:
1.
Tauhid Uluhiah/Ubudiah yaitu mengesahkan Allah dengan melakukan berbagai macam
ibadah yang syari’atkat. Contohnya ialah Seperti berdo’a,memohon bernadzar dan
berbagai ibadah lainnya. Dengan mengatakan “La Ilaha Illallah” mengakui hanya
Allah yang berhak disembah. Maksudnya adalah Tauhid Uluhiyah juga bisa
diartikan dengan meng-iktikad , bahwa Allah sendirilah yang berhak disembah dan
yang berhak dituju oleh semua hamba-hambanya atau dengan kata lain Tauhid
Uluhiyah ialah percaya sepenuhnya bahwa Allah-lah yang berhak menerima semua
peribadatan makhluk, dan hanya Allah sajalah yang sebenarnya dan yang harus
disembah.
2.
Tauhid Rububiah yaitu mengesahkan segala
perbuaatannya dengan meyakini bahwa dia segenap makhluk ,memberi rezekki,
menggerakan dan mengatur alam semesta. Adapun
pengertian lain dari Tauhid Rububiyah ialah suatu kepercayaan,bahwa yang
diciptakan alam dunia beserta seisinya ini, hanya Allah sendiri tanpa bantuan
dari siapapun,dunia ini ada,tidak berada dengan sendirinya tetapi ada yanng
menjadikan yaitu Allah SWT. Tauhid Rububiah akan hancur apabilah kita mengakui bahwa yang mengurus alam ini
ada dua orang, seperti dipercayai oleh bangsa Parsi Zaman dulu
3.
Tauhid adzat adalah mengakui ke-Esa-an
Dzat Allah. Maksudnya adalah Allah adalah satu, tidak mempunyai sekutu dan tandingan
dan tidak ada sesuatu pun yang serupa
dengan-Nya.
4.
Tauhidussifat
adalah mengakui hanya Allahla yang memiliki sifat yang sempurna. Artinya adalah
Tauhid sifat adalah mengitikadkan bahwa tidak ada
yang sesuatupun yang menyamai sifat Allah, dan hanya Allah saja yang memiliki
sifat kesempurnaan
5.
Tauhidul Af’al yaitu mengakui hanya
Allah yang memperbuat. Maksudnya adalah Bahwa
segala yang ada di dunia ini termasuk manusia adalah perbuatan Allah SWT.
Adanya bumi, langit, manusia, malaikat, jin, surga, neraka dan yang lainnya
merupakan perbuatan Allah yang disediakan oleh Allah untuk manusia.
6.
Tauhid
Wujud adalah meyakinkan bahwa hanya Allah yang wajib ada.
7.
Tauhidul
Ibadah ialah mengakui hanya Allah hanyalah yang wajib disembah. Maksudnya
adalah Allah SWT satu-satunya yang harus disembah,
dan selain-Nya tidak pantas disembahdan hanya Allah sajalah yang berhak dipuji..
8.
Tauhid
Tasyri’ ialah mengakui hanya Allah sajalah yang berhak menentukan hukum.
Maksudnya adalah mengitikadkan bahwa hanya
Allah-lah pembuat peraturan (hukum) yang paling sempurna bagi makhluk-Nya.
Allah adalah sumber segala hukum.
9.
Tauhid
Qoshdii ialah mengitikadkan bahwa hanya kepada
Allah-lah segala amal ditujukan, segala amal dilakukan secara langsung tanpa
perantara serta ditujukan hanya untuk memperoleh keridhaan-Nya semata
Tauhid
sifat dikalangan ahlussunnah wal jama’ah terbagi 4 bagian besar yaitu:
1.
NAFSIAH adalah sifat yang berhubungan
dengan zat Allah. Yang tergolong dalam kelompok ini adalah SIFAT WUJUD yang
berarti ada Jika sifat Ujud ini tidak ada pada Zat
Allah, maka sifat-sifat yang lain pun
menjadi tidak ada, sehingga mustahil Allah itu tidak
ada, karena adanya Allah dengan sifat Ujud ini. Jika sifat Ujud ini
tidak ada, maka Allah pun menjadi tidak ada.
2.
SALABIAH adalah Sifat Allah yang menolak
sifat-sifat yang tidak sesuai atau tidak layak bagi Allah,
Sifat-sifat
yang menafikan/meniadakan (sifat yang tidak layak bagi Allah) meliputi:
1)
Qidam
berarti dahulu atau
awal. Maksud Sifat Allah ini adalah menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta
lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan. “Dialah
yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu. “ (QS. Al-Hadid: 3)
2)
Baqo’
yaitu kekal. Artinya Manusia,
hewan ,tumbuhan, dan makhluk lainnya selain Allah akan mati dan hancur. Kita
akan kembali kepadaNya dan hanya Allah lah yang kekal.
“Semua yang ada di
bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan. “ (QS. Ar-Rahman: 26-27)
3)
Mukhofatul
Lil Hawadits artinya berbeda dengan makhluk lain. Sifat Allah ini artinya
adalah Allah berbeda dengan ciptaanNya/makhluk apapun. Jika sama berarti Ia
diciptakan oleh zat lain. Itulah keistimewaan dan Keagungan Allah swt. “Tidak
ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. “ (QS. Asy-Syura: 11)
4)
Qiyamuhu
Binafsihi artinya ada
dengan sendirinya maksudnnya adalah Allah berdiri sendiri, mustahil Allah membutuhkan
selain-Nya. Allah menciptakan alam semesta, membuat takdir, menghadirkan surga
dan neraka, dan lain sebagainya, tanpa bantuan makhluk apapun. Sebab jika
demikian berarti Ia lemah, tidak sempurna. Sedangkan sifat lemah bukanlah sifat
Allah. “ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang
hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. “ (QS. Ali-Imran: 2
5) Wahdaniyah
artnya MahaEsa/Tunggal. Maksudnya adalah
Hal ini sesuai
dengan kalimat syahadat, Asyhadu alaa ilaa ha illallah, Tiada Tuhan
selain Allah. Mustahil Allah itu jamak, jika Allah jamak Allah tidak MahaEsa
maka akan selalu timbul perselisihan yang akan menghancurkan jagad raya ini,
sebab masing-masing ingin berkuasa. “Sekiranya ada di langit dan di bumi
tuhan-tuhan selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha
Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. “ (QS.
Al-Anbiya: 22)
3.
MA’ANI
Ma’ani
adalah sifat yang bertolak belakang dengan Salabiah. Ma’ani merupakan sifat
yang dapat digambarkan dalam bentuk akal pikiran manusia serta dapat meyakinkan
orang lain karena kebenarannya dapat dibutikan
oleh pancara indria.
Kelompok-kelompok
sifat Ma’ani:
1) Qudrat
Artinya Kuasa, lawannya al-ajzu (lemah) . maksudnya adalah Allah Taala itu Maha Berkuasa, apapun
bisa dilakukannya. Jadi Mustahil jika Allah itu lemah atau tidak berkuasa.
2)
Irodah
Artinya: Menentukan, lawannya Karohiah
(terpaksa). Maksudnya Allah itu Menentukan
segala-galanya, semua terjadi dengan ketentuan Allah, Mustahil Allah jika Taala
itu terpaksa dan dipaksa menentukan segala galanya.
3) Ilmu Artinya
Mengetahui, lawannya Jahlu (bodoh). Maksudnya adalah Allah Taala itu amat mengetahui segala-galanya.
Mustahil Allah tidak mengetahu atau bodoh.
4) Hayat Artinya Hidup, lawannya al-maut (Mati). Maksudnya ialah Allah Taala itu sentiasa hidup yakni sentiasa ada. Jadi Mustahil
Allah itu bisa mati, dianiyaya atau dibunuh.
5) Sama’ Artinya
Mendengar , lawannya As-shummu (tuli). Maksudnya
adalah Allah Taala itu mendengar. Mustahil Allah
tuli atau tidak mendengar.
6) Bashar
Artinya Melihat, lawannya al-umyu (buta). Maksundnya
ialah Allah Taala itu sentiasa melihat. Mustahil
Allah Taala itu buta.
7) Kalam Artinya Berkata-kata
, lawanya al-bukmu (bisu). Maksunya ilah Allah
Taala itu berkata-kata atau berbicara. Tidak mungkin Allah itu tidak berbicara
atau bisu.
4.
MA’NAWIYAH adalah sifat yang berhubunngan dengan sifat
Ma’ni atau kelanjutan dari sifat Ma’ani. Maksudnya
sifat yang diwajibkan bagi zat Allah suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada
Dzat Allah. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni :
1)
Kaunuhu Qodiran artinya Keberadaan Allah Maha Kuasa. Lawanya
Kaunuhu ’Ajizan Artinya
Keberadaan Allah lemah (tidak berkuasa).Maksudnya adalah Allah itu keberadaanya
amat berkuasa sifatnya. Mustahil bagi
Allah memiliki sifat lemah atau tidak berkuasa.
2)
Sifat Kaunuhu Muridan Artinya Menentukan. Lawanya
Kaunuhu Mukrahan Artinya
Terpaksa. Maksudnya adalah Allah itu berkuasa
menentukan apa yang dikehendakinya. Mustahil sifatnya terpaksa atau dipaksa
3)
Sifat Kaunuhu ‘Aliman
Artinya Maha Mengetahui. Lawanya Kaunuhu Jahilan yang
Artinya Bodoh. Maksudnya adalah Allah itu
maha mengetahui. Mustahil jika Allah itu bodoh atau tidak mengetahui.
4)
Sifat Kaunuhu Hayyan
Artinya Hidup. Lawanya Kaunuhu Mayyitan. Maksudnya adalah Allah Taala itu Maha Hidup dan menghidupkan alam ini.
Mustahil jika Allah itu bisa mati atau
dibunuh.
5)
Sifat Kaunuhu Sami’an
Artinya Mendengar. Lawanya Kaunuhu Ashamma yang
Artinya Tuli. Maksudnya adalah Allah itu
maha mendengar. Mustahil jika Allah tidak mendengar atau tuli.
6)
Sifat Kaunuhu Bashiran
Artinya Melihat. Lawanya Kaunuhu A’ma yang Artinya
Buta. Mksudnya adalah Allah Taala itu
melihat semua kejadian di muka bumi. Mustahil jika sifat Allah itu tidak
melihat atau buta.
7)
Sifat Kaunuhu Mutakalliman
Artinya Maha Berkata-kata. Lawanya Kaunuhu Abkama Artinya
Bisu. Maksudnya adalah Allah itu
berkata-kata. Mustahil jika Allah bisu
atau tidak bisa berkata-kata karna Allah Mahasuci dari sifat kekurangan/cacat.
4.1
Penyakit-Penyakit
Tauhid
1.11
Syirik
lawan tauhid artinya ialah menyekutu Tuhan yakni menganggap bahwa ada
sesuatu yang menyamai allah. Misalnya mengakui bahwa Matahari adalah Tuhannya . kemudian Menyembah benda-benda, patung,
batu, pohon, kubur bahkan manusia dan lain-lainnya. Mengkui
adanya benda yang memiliki sifat-sifat ke-Tuhanan yang sama dengan Tuhan. Mereka percaya bahawa
benda-benda (makhluk) tersebut adalah tuhan-tuhan yang dapat mendatangkan
kebaikan dan keburukan Yang demikian adalah dosa besar. Jika
seorang Muslim berkeykinan demikian, berarti ia telah keluar dari Islam, dan ia
wajib harus bertaubat, kembali kepada keyakian yang benar kembali kepada
KalimahTauhid (La illaha illallah) yang artinya “tiada Tuhan selain Allah” .
[An Nissa:48] Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".
1.12
Kufur lawan
Iman
artinya Secara etimologi, kufur addalah
menutupi, ingkar tidak percaya sedangkan menurut terminology syariat, kufur
artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Kufur adalah kata sifat dari
kafir. Jadi, kafir adalah orangnya dan kufur adalah sifat dari orang yang kafir
itu.
Menurut Taib Toir Abd.Mum dalam bukunya Ilmu
Kalam halaman 109 menjelaskan macam-macam Kafir:
1.
Kafir munafiq artinya mengaku beriman padahal hatinya ingkar(orang
itu sebenarnya tidak beriman). Maksudnya segala amal perbuatan yang dikerjakan itu bukan didasar karna
Allah, akan tetapi hanya didasarkan pada perasaan dan hawa nafsunya semata-mata
untuk mencari muka, mengambil hati, dan ingin dilihat oleh orang lain.
2.
Murtad Ialah orang
Islam yang keluar dari Islam yakni mengingkari semua ajaran Islam, baik dari
segi Keyakinan, ucapan dan/atau perbuatannya. Semua amalan orang murtad akan
dimusnahkan dan tidak nilai pada hari akhirat nanti. Apabila ia tidak segera
kembali kepada Islam serta bertaubat bersungguh-sungguh.
3.
Musyrik ialah orang yang mempersekutukan
Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan
Allah.
4.
Kafir kitabi yaitu meyakini
beberapa kepercayaan pokok yang dianut Islam. Akan tetapi kepercayaan mereka
tidak utuh, cacat(tidak mengimani Quran sebagai kitab Allah).
5.
Kafir dahry adalah orang yang mempercayai masa dan ke adaan dan
menyandarkan kejadian di alam ini kepada masa (mksudnya ialah
mempercayai/mnjadika waktu sebagai Tuhan).
6.
Kafir mu’atthin ialah Tidak percaya adanya Tuhan, segala
yang ada di alam ini tidak ada yang menjadikannya melainkan terjadi dengan
sendirinya. (Maksudnya adalah Sama sekali tidak
percaya akan adanya ALLAH, baik hati maupun lisannya).
7.
Kafir zindhiq artinya seseorang yang mengakui Kerasulan
Muhammad saw serta mempercayai pokok-pokok islam tetapi menyebunyikannya untuk
menentang dan merusak Islam dari dalam. (Maksudnnya ialah tidak mengakui kebenaran Islam tetapi pura - pura masuk
atau menjadi pemeluk agama Islam).
1.13
Nifaq/Kemunafikan ialah menampakkan perbuatan yang tidak sesuai dengan isi
hatinya.Dengan kata lain Nifaq yaitu orang yang menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi
menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.
Jenis-jenis Nifaq
1) Nifaq
I’tiqodiy (keyakinan), adalah nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan
ke-Islaman, tetapi dalam hatinya tersimpan kekufuran dan kebencian terhadap
Islam. Jenis nifaq ini menyebabkan pelakunya murtad, keluar
dari agama & khirat kelak ia akan berada dalam kerak Neraka
2) Nifaq Amali (perbuatan) adalah kemunafikan yang bersifat amalan. Maksudnya adalah sesuatu
yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di
dalam hatinya.
1.14
Riya’
adalah melakukan amal
kebaikan bukan karena niat ibadah kepada Allah, melainkan demi manusia dengan cara
memperlihatkan amal kebaikannya kepada orang lain supaya mendapat pujian atau
penghargaan, dengan harapan agar orang lain memberikan penghormatan padanya
1.15
Bid’Ah menurut bahasa ialah segala macam apa saja
yang baru, atau mengadakan sesuatu yang tidak berdasarkan contoh yang sudah
ada. Maksudnya adalah mengada-adakan sesuatu yang baru dalam
agama Islam yang tidak dijumpai keteranganya dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Contoh
nyata bid’ah adalah tahlilan dan peringatan
kematian. Jika ditilik dari definisi di atas maka perbuatan ini termasuk bid’ah, alasanya
adalah:
1. Tahlilan merupakan jalan dalam meniti agama. Karena
itulah, acara ini dilakukan terus-menerus.
2. Dibuat-buat; karena acara ini tidak memiliki landasan
dalil.
3. Menyerupai syariat; dalam acara ini ada aturan tertentu
yang tidak boleh dilanggar, saperti: bacaan, urutan bacaan, dan rangkaian acara
lainnya.
4.
Dilaksanakan untuk
tujuan memperbanyak ibadah kepada Allah; semua orang yang mengikuti acara ini
sepakat bahwa tujuannya adalah ibadah, mencari pahala.
1.16
Tahayyul,
kata tahayul berasal dari bahasa Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan, persangkaan,
dan khayalan. Sementara secara istilah, tahayul adalah kepercayaan terhadap
perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal,
bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis. Secara
singkat maksud tahayul adalah tidak percaya dengan fakta tetapi percaya dengan
mitos.
1.17
Khurafat secara istilah, adalah suatu kepercayaan, keyakinan,
pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut
berasal dan memiliki dasar dari agama. Maksudnya semua
cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran., pantang-larang, adat
istiadat, ramalan-ramalan. pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran
Islam.khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang
berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan
keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar. Contohnya adalah
Menghambur
Beras Kuning pada acara –acara yang dianggap sakral, Memasang
/ menusuk Cabai dan Bawang dengan lidi untuk penolak hujan,dll.
V.
HUBUNGAN
ANTARA IMAN DENGAN IBDAH DAN AKHLAK/ MORAL DALAM SEGALA ASPEK KEHIDUPAN
1.
Hubungan Iman dengan Ibadah
Hubungan
Iman dengan Ibadah Tauhid yang menjadi dasar utuk ibadah hal itu disebabkan
karna kita meyakini bahwa Allah Pencipta,Pemilik,Pemberi Syafaat dan Malsyiro.
Hal itu dapat dikatakan sebagai ibadah bila hamba / penyembaha sifat Uluhiah
ada pada diri Allah.
2.
Hubungan Tauhid dengan Etika/Moral
Hubungan
Tauhid dengan ibadah ialah meyakini diri sebagai ciptaan Allah dimana manusia
diciptakan sebagai makhluk yang berperan & berkedudukan sebagai khalifa
yang bertujuan untuk memakmurkan dunia dan menjalankan nilai-nilai khalifa
yaitu nilai-nnilai kebajikan yang hanya dapat dilaksanakan oleh khalifa.
VI.
AQIDAH
AS-SHAHIHAH DAN AL-BATHILAH
Meurut
ulama Tauhid ada 2 Syarat Dali Naqli yang dapat menanamkan keyakinan dan
menetapkan akidah ulama Tauhid
1.
Pasti kebenaranya ( Aqoth’i ) maksudnya dalil itu benar-benar
datang dari Rasul tanpa ada keraguan .
2.
Pasti (Tegas) Tujuannya maksudnya dalil
naqli itu memiliki makna yang tepat dan
tegas .
VII.
POKOK AKIDAH ISLAM DAN CABANG-CABANGNYA
Pengertian Akidah Secara Etimologi Aqidah berasal
dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Aqidah merupakan perbuatan
hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenaran kepada sesuatu.
Aqidah Pokok secara Syara’ Yaitu :
1. iman kepada
Allah,
Iman kepada
Allah ialah mempercayai Allah dengan sesungguhnya. Yakni mengesakan Allah dengan
mengiktikadkan bahwa Allah Maha Esa. Tidak ada tuhan selain-Nya.
2. iman kepada Malaikat,
Iman kepada malaikat mengandung arti
bahwa seorang mukmin hendaknya percaya sepenuhnya bahwa Allah menciptakan
sejenis makhluk yang disebut malaikat yang selalu taat kepada-Nya yang bertugas
untuk melaksanakan perintah-Nya.
3.
Iman kepada Kitab-kitabnya, yaitu mempercayai bahwa Allah menurunkan
beberapa kitab kepada para Rasul untuk menjadikan pedoman hidup manusia dalam
mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepada para
rasul cukup banyak, namun yang jelas disebutkan dalam Al-Qur’an hanya empat dan
wajib diketahui oleh orang Islam, yaitu :
-Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa a.s
-Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s
-Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s
-Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
4. Iman kepada
Rasul
Beriman kepada Rasul-Rasul Allah ialah
meyakini bahwa Allah telah memilih beberapa orang diantara manusia, memberikan
wahyu kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai utusan (Rasul) untuk
membimbing manusia kejalan yang benar.
5. Iman kepada hari akhir serta kepada Qadar yang
baik dan yang buruk.
mempercayai akan adanya hari tersebut
dan kehidupan sesudah mati serta beberap hal yang berhubungan dengan hari
kiamat. Seperti kebangkitan dari kubur, Hisab (Perhitungan Amal), Sirat
(Jembatan yang terbentang diatas punggung neraka), Surga dan Neraka.
Aqidah Cabang
Aqidah
cabang adalah butir-butir aqidah yang tidak disepakati oleh para ulama menjadi aqidah pokok islam.
Penolakan salah satu butirnya tidak berarti keluar dari islam.
VIII.
SEJARAH MUNCULNYA PERSOALAN TEOLOGI DAN
SEKTE-SEKTE
Persoalan munculnya teologi islam yang dilatarbelakangi
denagan persoalan Politik, yaitu kematian Kholifah Usma bin Affan oleh Pemberontakan
dari Mesir yang dipimpin oleh Abdulah bin Sabak. Persolana ini melahirkan toeri
pelaku dosa besar(Pembunuhan).
Konsep
tentang kafir / mukmin pelaku dosa besar melahirkan beberapa mazahab didalam Islam:
a)
Mazahab
Khowarij Mereka memandang bahwa
orang-orang yang terlibat tahkim antara Ali dan Muawiyah adalah kafir, dan
semua pelaku dosa besar adalah kafir.
b)
Mazahab
Murjiah ialah Mereka yang
menganggap orang yang melakukan dosa besar tidak kafir, dan akan tetap masuk
surga setelah menebus kesalahannya di neraka. Maksudnya ialah penangguhan
hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi,
mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak
menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga
seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui
sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertaubat.
c)
Mu’tazilah
atau I'tizaal adalah kata yang dalam bahasa Arab
menunjukkan kesendirian, kelemahan dan keterputusan. Mu’tazilah
ialah suatu kelompok dari Qadariyah yang berbeda
pendapat dengan umat Islam dalam permasalahan hukum pelaku dosa besar yang dipimpin
oleh Washil Atha’ dan Umar bin Ubaid pada zaman Al Hasan Al Bashri. Jadi,
maksudnya adalah Mereka menganggap orang yang
melakukan dosa besar, dan apabila ia mati sebelum taubat dia akan masuk neraka.
d)
Asy’ariah
ialah Mereka tidak mengkafirkan pelaku dosa besar,
tapi apabila pelaku dosa besar menganggap perbuatannya halal maka ia disebut
kafir dan apabila ia mati sebelum bertaubat maka Allah lah yang mengetahui
ganjarannya.
1. Masalah Af’Alullah
Didalam
permasalahan bagaimana pautan af’alullah dan af’alinnas muncul 2 Mazhab:
a)
Qodariah berpendapat “manusia mempunyai
kehendak dalam perbuatan dan kehendak” maksudnya adalah bahwa kemauan manusia
itu bebas dan itu berarti bahwa manusia itu bebas untuk berbuat atau tidak
berbuat, sehingga manusia bertanggung jawab sepenuhnya atas perbuatanya
sendiri. Karena itulah , menurut pendapat
Qadariah manusia berhak menerima
pujian dan pahala atas perbuatanya yang baik dan berhak menerima celaan dan
hukum atas perbuatanya yang salah atau dosa
b) Jabariah berpendapat “Manusia tidak memiliki
kebebasan/ kemerdekaan dalam perbuatanya”. Maksudnya adalah arti dari Jabariah
itu “memaksa” jadi segala perbuatan manusia
sesunggungnya datang dari Allah dengan kata lain segala perbuatan manusia
terpaksa dilakukan.
IX.
PENDAPAT ULAMA SALAF DAN KHOLAF TENTANG PERSOALAN TEOLOGIS
YANG ADA HUBUNGAN DENGAN KAJIAN ILMU
TAUHID
a. Definisi Salaf
Salaf
artinya terhahulu, pendahulu. Maksudnya adalah Allah menjadikan
orang-orang terdahulu itu sebagai contoh bagi orang yang hendak berbuat seperti
perbuatan mereka, agar generasi setelah mereka mengambil pelajaran dan teladan
darinya. Jadi makna Salaf adalah orang yang telah mendahului anda
baik itu nenek moyang maupun kerabat keluarga anda, dimana mereka di atas anda
baik dari segi umur ataupun kebaikannya.
b. Definisi Kholaf
Kholaf
artinya belakangan. Khalfu
Seseorang tidak akan dinamakan sebagai khalaf dari sesuatu melainkan dia
penerus apa yang dilakukan oleh orang terdahulunya
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi Ilmu Tauhid adalah Suatu ilmu yang
didalamnya dibahas tentang akidah-akidah keagamaan, yang dipeoleh dari
dalil-dalilnya yang yakin”. Maka oleh karen itu orang yang berakal yang
bermasud mengkajinya harus terlabih dahulu mempelajari ILMU TAUHID.
Dan hukum mempelajari Ilmu Tauhid adalah pardu
A’in bagi setiap yang berakal, balig dan Islam.
Orang Islam harus mempelajari Ilmu Tauhid supaya
tidak tersesat dalam masalah akidahnya.
B. Saran
Setelah pembahasan makalah ini,
diharapkan Mahasiswa pada khususnya dan Umat Islam pada umumnya dapat memahami
Tauhid, sehingga dapat mengenal Allah SWT serta dapat mengamalkannya dengan
ibadah dan pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenal Allah SWT
sebagai Tuhan yang esa dan yang patut disembah, kita akan terhindar dari
perbuatan syirik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dilindungi Allah
SWT dari perbuatan syirik yang mengantar kita ke neraka jahannam. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Akhlak-Ilmu
Tauhid Untuk Aliyah,Depg,1982,1983
Ilmu
Tauhid Lengkap,Haji Zaimudin,PT RINEKA,Jakarta1991
Kitab
Tauhid2,Tim Ali Tauhid,Darul Haq,Jakarta,1998
Teologi
Islam,A.Hanafi M.A,Bulan Bintang,1977
Pelajaran
Tauhid,Drs.Zainal Abidin Ahmad